Proyek Perumahan Sosial Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kamis, 18 September 2025 | 15:17:04 WIB
Proyek Perumahan Sosial Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

JAKARTA - Pembangunan rumah tidak hanya menjadi jawaban atas kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga motor penting untuk mendukung laju perekonomian Indonesia. 

Program pembangunan perumahan sosial yang tengah digagas pemerintah diyakini akan menciptakan efek berganda bagi masyarakat sekaligus menambah kecepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua Satuan Tugas Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo, menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar menyediakan hunian layak bagi masyarakat, melainkan strategi besar dalam menggerakkan roda ekonomi. 

Dalam acara pencanangan pra kerja sama Program Pembangunan 3 Juta Rumah di Jakarta, Hashim menekankan arti penting perumahan sosial dalam pembangunan bangsa.

“Kita sudah hitung, dengan program 3 jutaan lebih apartemen dan rumah di pedesaan ini bisa mendongkrak ekonomi nasional sampai 1,5 hingga 2,5 persen per tahun,” kata Hashim.

Dampak Ekonomi yang Signifikan

Menurut Hashim, proyek perumahan sosial ini diproyeksikan mampu menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Penciptaan jutaan unit apartemen dan rumah pedesaan diperkirakan akan menyumbang kontribusi nyata pada Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2,5 persen per tahun.

Ia optimistis target pertumbuhan ekonomi nasional bahkan bisa melampaui delapan persen, sejalan dengan visi besar pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menekankan kesejahteraan masyarakat.

“Program perumahan ini merupakan salah satu program andalan pemerintah,” ujarnya.

Jawaban bagi Generasi Muda

Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi, pembangunan hunian sosial juga ditujukan untuk menjawab keresahan generasi muda. Hashim menekankan bahwa generasi milenial dan Z selama ini menghadapi kesulitan memiliki rumah layak dengan harga terjangkau.

Kehadiran program 3 juta rumah diharapkan menjadi solusi nyata untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda agar dapat memiliki hunian yang layak sekaligus strategis. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya menjawab kebutuhan dasar, tetapi juga menciptakan ekosistem pembangunan berkelanjutan bagi puluhan juta keluarga Indonesia.

Hunian Terintegrasi Transportasi Massal

Salah satu aspek penting dari proyek ini adalah keberadaan hunian strategis yang dekat dengan sarana transportasi publik. Hashim menegaskan bahwa rumah yang berada dekat dengan jalur Moda Raya Terpadu (MRT) maupun kereta api akan membantu masyarakat menjalani kehidupan yang lebih efisien.

“Maka, saya katakan tadi Indonesia bukan Indonesia gelap, Indonesia adalah Indonesia terang, dan salah satu program untuk membuat Indonesia terang adalah program perumahan sosial,” tegas Hashim.

Hunian yang dekat dengan transportasi publik akan mengurangi waktu tempuh, menghemat biaya perjalanan, dan meningkatkan produktivitas masyarakat.

Kolaborasi Strategis dengan Investor dan BUMN

Dalam pelaksanaannya, program 3 juta rumah ini melibatkan kerja sama lintas sektor. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menjadi mitra penting bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), serta investor asal Qatar, Al Qilaa International Group.

Kolaborasi ini bertujuan membangun hunian vertikal yang memaksimalkan pemanfaatan aset strategis. Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menuturkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).

Tahap Awal di Jakarta

Tahap pertama pembangunan akan diwujudkan dengan menghadirkan 50.000 unit hunian di atas lahan milik KAI di kawasan Kampung Bandan, Kemayoran, Jakarta. Kawasan ini dipilih karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat hunian modern dengan akses transportasi yang memadai.

Hunian vertikal yang akan dibangun mengusung konsep smart towers. Konsep ini mengintegrasikan kebutuhan masyarakat dengan fasilitas penunjang, seperti sekolah, taman bermain, ruang komunal, hingga sistem hunian pintar berbasis teknologi.

Meningkatkan Kualitas Hidup

Dengan hadirnya hunian sosial yang dirancang modern dan ramah lingkungan, kualitas hidup masyarakat diharapkan dapat meningkat. Selain memberi kenyamanan bagi penghuninya, pembangunan rumah vertikal juga mendukung efisiensi penggunaan lahan di perkotaan yang semakin terbatas.

Tidak hanya itu, keterlibatan investor asing seperti Al Qilaa International Group menandakan bahwa proyek ini juga mampu menarik perhatian global. Hal tersebut sekaligus membuka peluang masuknya investasi baru untuk sektor perumahan dan infrastruktur Indonesia.

Harapan Menuju Indonesia Terang

Program pembangunan 3 juta rumah ini lebih dari sekadar proyek fisik. Ia mencerminkan visi besar pemerintah untuk menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera, modern, dan inklusif.

Dengan tata kelola yang baik, kolaborasi strategis, serta keterlibatan masyarakat, proyek perumahan sosial diharapkan mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi sekaligus memperbaiki kualitas hidup jutaan keluarga.

Terkini

Teknologi HPAL Dorong Transformasi Nikel Bernilai Tinggi

Kamis, 18 September 2025 | 15:49:27 WIB

KUR BSI 2025: Cara Pengajuan Mudah, Syarat dan Manfaat

Kamis, 18 September 2025 | 15:48:56 WIB

Simulasi Angsuran KUR BCA 2025, Syarat dan Keunggulannya

Kamis, 18 September 2025 | 15:48:09 WIB

Update Harga Emas Antam Pegadaian, Peluang Investasi Aman

Kamis, 18 September 2025 | 15:47:33 WIB