JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan setiap anak bangsa mendapat akses pendidikan berkualitas.
Pernyataan ini disampaikan saat AHY meninjau langsung Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 6 di Kota Bengkulu. Kunjungan ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap pemerataan pendidikan, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
"Semangat dan tujuannya adalah bagaimana kita bisa memberikan kesempatan bagi seluruh anak bangsa, apalagi yang berasal dari keluarga kurang mampu, untuk mendapatkan pendidikan yang juga berkualitas. Sekolah Rakyat adalah salah satu jawaban agar anak-anak kita bisa punya pengalaman pendidikan yang baik, dari dasar hingga menengah," ujar AHY.
Pendidikan yang merata dan bermutu menjadi salah satu kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Program Sekolah Rakyat yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat membuka peluang yang sama bagi anak-anak dari keluarga sederhana agar tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak.
Dengan program ini, pemerintah ingin memastikan setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan potensi akademiknya.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga berdialog langsung dengan para siswa. Ia menekankan pentingnya motivasi, aspirasi, dan dukungan untuk mewujudkan cita-cita generasi muda.
"Selalu mengharukan setiap kali bisa bertatap muka dan berinteraksi dengan anak-anak generasi penerus bangsa. Mereka punya mimpi besar untuk sukses, bahkan memiliki kehidupan lebih baik dibandingkan orang tua mereka. Ini adalah cita-cita mulia, dan negara hadir untuk mewujudkannya," tambah AHY.
Kualitas pendidikan menurut AHY tidak hanya dilihat dari fisik bangunan sekolah. Guru memegang peran strategis dalam membentuk generasi unggul.
"Sekolah tentu tidak hanya soal bangunan, tapi kekuatannya ada di guru-gurunya. SDM yang unggul akan melahirkan generasi yang unggul pula. Indonesia hanya bisa maju bila kualitas pendidikannya terus ditingkatkan," jelasnya.
Pemerintah telah menyiapkan lahan permanen untuk Sekolah Rakyat di Kota Bengkulu seluas 7 hektare, hanya sekitar 2 kilometer dari lokasi sekolah rintisan saat ini. Pembangunan tahap awal ditargetkan dimulai tahun depan.
Selain itu, rintisan Sekolah Rakyat juga akan dibuka di Kabupaten Kaur, dan rencananya akan diperluas ke empat lokasi lainnya di Provinsi Bengkulu. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menghadirkan pendidikan berkualitas secara merata di seluruh wilayah.
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat dan kehadiran AHY.
"Tahun ini kita dapat dua rintisan di Kota Bengkulu, dan tahun depan akan mendapat bangunan baru. Kehadiran Pak Menko di Bengkulu hari ini adalah bentuk nyata kepedulian, dan tentu kami sampaikan terima kasih," ungkapnya.
Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi nyata dalam menghadirkan pendidikan yang adil dan berkualitas. Anak-anak dari keluarga kurang mampu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi akademik dan non-akademiknya, tanpa terbebani faktor ekonomi.
Program ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk memperluas akses pendidikan yang setara.
Selain menyiapkan fasilitas dan lahan, pemerintah menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi berkala untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga.
Setiap sekolah rintisan akan dipantau dari segi manajemen sekolah, kualitas guru, serta capaian belajar siswa. Langkah ini bertujuan agar program Sekolah Rakyat benar-benar mampu memberikan pendidikan yang bermutu tinggi dan menciptakan generasi unggul di masa depan.
AHY juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan orang tua siswa, dalam mendukung keberhasilan program.
Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting agar setiap kebijakan yang diterapkan dapat berjalan efektif dan berdampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Selain pendidikan menengah, pemerintah juga mempertimbangkan pengembangan program pendidikan dasar yang terintegrasi dengan Sekolah Rakyat. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menikmati jalur pendidikan yang berkesinambungan dari tingkat dasar hingga menengah.
Dengan pendekatan ini, fondasi akademik siswa menjadi lebih kuat, sekaligus membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
Kehadiran AHY di SRMA 6 Bengkulu juga menjadi momentum untuk mempererat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, dalam mempercepat pembangunan fasilitas pendidikan, pelatihan guru, serta penyediaan sarana belajar yang memadai.
Dengan koordinasi ini, diharapkan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa bersaing dan meraih prestasi setara dengan siswa dari latar belakang ekonomi lebih mampu.
Melalui program Sekolah Rakyat, pemerintah memastikan akses pendidikan berkualitas dapat dirasakan secara merata, memberikan harapan bagi generasi muda, serta menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.
Anak-anak dari keluarga sederhana kini memiliki peluang nyata untuk meraih pendidikan yang layak, mempersiapkan masa depan, dan ikut berkontribusi membangun bangsa.
Sebagai penutup, AHY menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi bangsa. "Kita harus hadir di tengah anak-anak kita, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, agar mereka bisa mengejar cita-cita. Pendidikan berkualitas adalah kunci untuk kemajuan bangsa," ujarnya.
Dengan adanya perhatian khusus dari pemerintah pusat, melalui kunjungan AHY dan peninjauan langsung ke SRMA 6 Bengkulu, masyarakat semakin percaya bahwa pemerintah serius dalam memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan berkualitas.
Sekolah Rakyat menjadi wujud nyata kehadiran negara dalam memenuhi hak anak untuk belajar, mengembangkan potensi diri, dan mempersiapkan masa depan mereka.